Wednesday 10 September 2014

ENTROPI JIWA

Dalam ilmu termodinamika, kita mengenal istilah entropi. Entropi adalah derajat ketidakteraturan suatu zat. semakin kecil nilai entropi suatu zat maka zat tersebut semakin teratur, begitupun sebaliknya. Sebagai contoh; air dalam wujud padat (es) memiliki nilai entropi 5,7 karena pada wujud padat letak partikel-partikel dalam zat tersebut relatif teratur, entropi air meningkat saat es meleleh yaitu 69,9 hal ini sesuai dengan kondisi partikel yang semakin tidak teratur, dan saat air menguap menjadi gas entropi pun mencapai 188,7 yang menunjukkan kondisi partikel sangat tidak teratur. Untuk menaikkan nilai entropi, zat menyerap energi dari lingkungan (proses endoterm, entalpi = +), sebaliknya untuk menurunkan entropi, zat melepas energi ke lingkungan (proses eksoterm, entalpi = -).

Lantas, apa kaitan entropi dgn kehidupan kita sebagai manusia? Entropi dapat diibaratkan sebagai nilai keteraturan dalam jiwa kita. Saat kita lahir, kita memiliki nilai entropi yang sangat rendah, jiwa kita masih sangat teratur. Apa buktinya? semua orang senang melihat kita. Seiiring dengan berjalannya waktu, entropi kita pun semakin meningkat karena banyaknya energi yang kita terima dari lingkungan. Tingginya nilai entropi dalam jiwa kita ditandai dengan sifat-sifat buruk yang ada dalam hati kita, kita pun menjadi mudah gelisah, takut, penuh prasangka buruk terhadap orang lain bahkan rencana Tuhan, dan sebagainya. Apa yang harus kita lakukan saat kita menyadari bahwa entropi kita mulai meningkat? jawabannya hanya satu; beribadah, mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa. Dengan beribadah, jiwa akan melepas semua energi yang tidak bermanfaat sehingga entropi kita pun semakin menurun. Itulah mengapa Tuhan memerintahkan kita untuk beribadah dalam keadaan apa pun, karena beribadah merupakan satu-satunya cara untuk mengontrol nilai entropi dalam jiwa kita. 

Pertanyaannya sekarang, 'Berapa nilai entropi jiwa kita?' 


-Rea.71296.Ly-

No comments:

Post a Comment